Jumat, 27 Januari 2017

Museum Batak Balige

Museum ini berlokasi di Jalan Pagar Batu No. 88 Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, atau tepatnya di Komplek TB Silalahi Center, Desa Soposurung, Balige. Balige sendiri merupakan sebuah kecamatan sekaligus ibu kota dari Kabupaten Toba Samosir.  Komplek TB Silalahi Center  berada di pinggiran Danau Toba sehingga menyuguhkan panorama yang memikat. 

Museum ini menjadi sebuah wahana budaya dimana Anda dapat menikmati sekira 1.000 koleksi artefak budaya Batak dan peninggalan sejarah dari 6 puak Batak, yaitu: Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing. Keenam puak Batak tersebut secara sosial-kultural memiliki peran penting dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di wilayah desanya. Di sini Anda juga dapat menyusuri catatan hidup Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi.
Museum Batak Balige didirikan pada 7 Agustus 2006 dan diresmikan pada 17 April 2008 oleh Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi. Pembukaan resminya dilakukan pada 18 Januari 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Komplek TB Silalahi Center sendiri memiliki tanah seluas 5 hektar dan bersebelahan dengan Kantor Bupati. Gedung 3 lantai dengan interiornya berkonsep modern yang dibalut ukiran gorga khas Batak. Museum ini juga menyuguhkan khazanah kekayaan alam Sumatera Utara dengan hamparan Danau Toba dan lanskap Balige yang jelas terlihat ketika Anda naik ke lantai 2 dan 3 gedung ini.
Museum Batak Balige merupakan upaya pelestarian dan pemanfaatan koleksi kekayaan budaya dan sejarah etnik Nusantara. Banyak artefak dan naskah kuno Batak tersimpan di perpustakaan dan museum di Eropa terutama Belanda, Jerman dan Inggris. Akan tetapi, sekarang terus diupayakan agar dapat kembali ke tanah Batak dan dinikmati oleh generasinya. 
Museum Batak Balige bersama lima museum lainnya di Indonesia menjadi bagian dari program Revitalisasi Museum 2010-2014 menjadi salah satu Program Unggulan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2010-2014. Museum lainnya tersebut adalah: Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat, Museum Provinsi Kalimantan Barat, Museum Provinsi Sumatera Utara, Museum Provinsi Jambi, dan Museum Provinsi Jawa Timur. 
TB Silalahi Center sebagai pengelola Museum Batak Balige merupakan organisasi non-profit yang bertujuan memelihara, mengembangkan, serta melakukan penelitian kebudayaan Batak. Yayasan ini juga bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan pertanian. 
Untuk masuk ke museum ini pengunjung harus membeli tiket dulu di loket yang tersedia yaitu seharga Rp10.000,- per orangnya. Untuk anak-anak harga tiketnya Rp5.000,-.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar