TINJAUAN
Karena aksesnya yang mudah, taman nasional Gunung Gede-Pangrango dengan panorama yang spektakuler adalah sebuah tempat favorit bagi para pengunjung. Terletak di Provinsi Jawa Barat. Taman ini meliputi puncak Gunung Gede dan gunung Pangrango. Di sekitar puncak ini terdapat perkebunan teh, taman rekreasi, air terjun, air panas, danau dan fasilitas akomodasi di dalam taman. Taman Nasional ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam pada tahun 1889, meskipun sebelumnya Kebun Raya Cibodas sudah didirikan di sini pada tahun 1830, di mana kina dan kopi pertama kali dibudidayakan dan menjadi bahan ekspor yang paling menonjol pada abad ke-19.
Hal yang paling menonjol dari Taman Gede-Pangrango adalah tiga ekosistemnya yang sangat berbeda antara lain: ekosistem sub-montana (1.000 m-1.500 m), ekosistem pegunungan (1.500 m - 2.900 m) ditandai dengan pohon-pohon tinggi dan besar, dan ekosistem sub-alpine (2.400 m. dan lebih tinggi), ditandai dengan padang rumput di mana bunga Jawa edelweiss tumbuh berlimpah. Taman Ini juga memiliki savana serta ekosistem rawa.
Pada tahun 1977 UNESCO menyatakan taman nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai cagar alam Biosphere.
Pada tahun 1977 UNESCO menyatakan taman nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai cagar alam Biosphere.
Saat ini Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango seluas 15.196 hektar yang mencakup Cibodas, Cimungkat, Cagar Alam Gunung Gede-Pangrango, wilayah rekreasi Situgunung, dan hutan di lereng Gunung Gede (2.958 m) dan Pangrango (3.019 m). Keduanya dihubungkan dengan sadel pada ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Eko wisata di Indonesia, silakan kunjungiwww.indonesiaecotravel.com
AKTIVITAS
KEGIATAN
BERKELILING
Sejak abad ke-19, daerah Gede-Pangrango telah menjadi laboratorium hidup bagi para peneliti. Jejak di lereng paling tenggara ditemukan oleh Sir Thomas Raffles pada tahun 1811, meskipun pendakian paling awal Gunung Gede dilakukan oleh C.G.C Reinwardt tahun 1819.
Di antara banyak tempat menarik di dalam taman, Pusat Pendidikan Konservasi Bodogol menawarkan berbagai kesempatan yang berharga dan menarik. Berada 25 meter di atas tanah, dengan jalan berkanopi yang merupakan salah satu daya tarik taman. Namun pada beberapa titik kondisi jalan telah rusak.
Karena curah hujan yang tinggi selama musim hujan, Taman akan ditutup antara bulan Desember sampai Maret karena kabut tebal dan awan menutupi puncak dan angin kencang selama bulan Februari dan Maret. Waktu terbaik untuk mengunjungi dan melakukan pendakian ke kawah adalah selama musim kemarau antara bulan Juni hingga September.
Suhu bervariasi rata-rata sekitar 18 ° C di Cibodas, yang paling dingin sampai 10 ° C di puncak gunung. Bila Anda berniat untuk mendaki ke puncak pastikan bahwa Anda memakai pakaian hangat dan sepatu yang tebal karena pada malam hari suhu bisa sangat dingin dan bisa membuat Anda membeku.
TRANSPORTASI
Pintu masuk utama Taman Nasional Gede-Pangrango adalah melalui jalan setapak yang berada di sebelah gerbang utama taman Cibodas. Cibodas terletak tak jauh dari rute utama jalan Jakarta-Bandung melewati Puncak, di Cipanas, sekitar dua jam dari Jakarta, jika lalu lintas normal. Pada hari libur dan akhir pekan rute Bogor-Puncak akan macet dengan wisatawan Jakarta.
Untuk memperoleh Izin dan peta lokasi hutan kunjungi kantor Konservasi di:
Jalan Raya Cibodas,
Cipanas 43253, Cianjur, Jawa Barat.
Tel.: 62-263-512776, Fax: 620263-519415
Email: tngp@cianjur.wasantara.net.id
Cipanas 43253, Cianjur, Jawa Barat.
Tel.: 62-263-512776, Fax: 620263-519415
Email: tngp@cianjur.wasantara.net.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar